Heart Chat Bubble

Tuesday 21 May 2013

SEKILAS SEJARAH IAID

Institut Agama Islam Darussalam (IAID) adalah perguruan tinggi agama Islam yang
menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pomdok Pesantren darussalam. Pendidikan Tinggi islam yang lahir pada tanggal 1 juni 1970 ini sejak lama dipercaya pemerintah dan masyarakat untuk mendidik calaon-calon  sarjana, ulama, yang memiliki visi keislaman, keilmuan, kebangsaan dan kemasyarakatan.
Kepercayaan itu dibuktikan dengan jumlah ribuan alumni yang tersebar diseluruh pelosok nusantara dalam berbagai peran dan kedudukan.
Pada Awal bedirinya,  IAID hanya memiliki satu Fakultas, yaitu fakultas Syari’ah. Yang kemudian melalui usaha keras, saat ini telah ada dua Fakultas dan satu program, yaitu fakultas syariah (program Studi Ahwal Al-syakhshiyyah), fakulatas tarbiyah (program studi PAI dan PGMI), dan program pascasarjana/s2 (program pendidikan islam).
Fakulatas Ushuludin Jurusan dakwah pernah juga didirikan, tetapi kemudian dirubah menjadi Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam sesuai dengan tuntutan dan perkembanagn yang ada. Program DIPLOMA PGSD/PGMI pernah ada tetapi kemudian ditingkatakan statusnya dari program Diploma Menjadi program Strata satu.

Tuesday 7 May 2013

MAKALAH Konsep Dasar Metode dan Teknik Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu kepanglimaan. Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002 : 1). Istilah pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemp (1995) menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2006, 1924).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian metode teknik pembelajaran ?
2.      Bagaimana klasifikasi metode teknik pembelajaran ?
3.      Bagaimana faktor-faktor dalam menentukan metode pembelajaran ?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian metode teknik pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui klasifikasi metode teknik pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor dalam menentukan metode pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode Teknik  Pembelajaran
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “bagaimana memproses” pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa suatu metode. Karena itu, setiap guru dituntut menguasai berbagai metode dalam rangka memproses pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Secara implementatif metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik, yaitu pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan.
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pendapat lain juga dijelaskan bahwa metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan kata “mengajar” sendiri berarti memberi pelajaran (Fathurrohman dan Sutikno, 2007; 55).
Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode itu sendiri merupakan salah satu sub system dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Oleh karena itu, salah satu masalah yang sangat memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran adalah metode pembelajaran (learning method). Pada awalnya metode ini kurang mendapatkan perhatian, karena orang berpandangan bahwa pembelajaran itu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya praktis. Jadi tidak diperlukan pengetahuan (teori) yang ada sangkut pautnya dengan pembelajaran. Orang merasa sudah mampu mengajar dan menjadi pendidik atau fasilitator kalau sudah menguasai materi yang akan disampaikan. Pandangan ini tidaklah benar. Fasilitator perlu pula mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, khususnya metode pembelajaran, yang berguna untuk “bagaimana memproses” terjadinya interaksi belajar. Jadi metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas di mana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
Metode pembelajaran dalam implementasinya memiliki prosedur atau fase-fase tertentu. Secara garis besar dalam satu proses interaksi belajar, metode pembelajaran dikelompokkan menjadi empat fase utama, yaitu fase pendahuluan, fase pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan.

·         Fase pendahuluan; dimaksudkan untuk menyusun dan mempersiapkan mental set yang menguntungkan, menyenangkan guna pembahasan materi pembelajaran. Dalam fase ini fasilitator dapat melakukan kaji ulang (review) terhadap pembahasan sebelumnnya dan menghubungkan dengan pembahasan berikutnya.
·         Fase pembahasan dimaksudkan untuk melakukan kajian, pembahasan dan penelahaan terhadap materi pembelajaran. Dalam fase ini, peserta didik mulai dikonsentasikan perhatiannya kepada pokok materi pembahasan. Dalam fase ini perlu dicari metode yang cocok dengan tujuan, sifat materi, latar belakang peserta didik dan guru.
·         Fase menghasilkan tahap penarikan kesimpulan bedasarkan dari seluruh hasil pembahasan yang berdasarkan pengalaman dan teori yang mendukungnya.
·         Fase penurunan dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi peserta didik secara berangsur-angsur. Ketegangan perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran perlu secara bertahap diturunkan untuk memberi isyarat bahwa proses pembelajaran akan berakhir.
Secara implementatif metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik pembelajaran. Secara utuh bila dirangkai dari filosofinya rangkaian itu adalah dari pendekatan, model, stategi, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Model merupakan orientasi filosofi dari pembelajaran. Pendekatan dan model terdapat sejumlah strategi yang dapat digunakan. Sedangkan strategi adalah pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran. Strategi ini memuat beberapa metode. Metode adalah alat untuk mencapai tujuan yang bersifat prosedural (fase pendahuluan, fase pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan ), sedangkan teknik merupakan pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan yang bersifat implementatif. Istilah lain dari teknik pembelajaran adalah keterampilan pembelajaran. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik. Keterampilan meliputi keterampilan/teknik menjelaskan, demonstrasi, bertanya, dan masih banyak lagi.
·         Keterampilan/teknik menjelaskan
Penjelasan perlu diberikan untuk membantu peserta didik mencapai atau mendalami pemahaman konsep, serta memahami generalisasi. Untuk tujuan ini guru perlu memilih konsep dan definisi yang cocok begitu pula dengan contoh dan yang bukan contoh. Penjelasan hendaknya dapat menunjukkan: hubungan sebab akibat,kejadian yang diatur oleh suatu keteraturan dan hukum, prosedur atau proses, tujuan suatu kegiatan atau proses.
·         Keterampilan/teknik demonstrasi
Seringkali peserta didik belajar dari apa yang dilakukan oleh orang lain. Sebuah demonstrasi dapat menentukan hubungan antara kengetahui sesuatu dengan dapat melakukan sesuatu. Riset menunjukkan bahwa demonstrasi efektif jika tepat, peserta didik dapat mengamati dengan baik dan memahami apa yang sedang terjadi dan jika penjelasan dan diskusi dilakukan ketika demonstrasi sedang berlangsung.


·         Keterampilan bertanya
Diantara keterampilan pembelajaran, bertanya merupakan keterampilan utama dalam pembelajaran. Pertanyaan baik digunakan jika: partisipasi peserta didik menjadi tinggi apabila pertanyaan diajukan, terjadi campuran antara level kognitif tinggi dan rendah, pemahaman pemahaman semakin meningkat, pemikiran peserta didik terangsang, balikan dan penguatan terjadi, kemampuan berfikir kritis demakin tajam, kreativitas peserta didik didorong.
Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh, guru mungkin memberikan informasi melalui metode ceramah (dari strategi pembelajaran langsung) sementara mereka juga menggunakan metode interpretive untuk meminta peserta menentukan informasi yang signifikan dari informasi yang dipresentasikan (dari strategi pembelajaran tak langsung).
B.     Klasifikasi Metode Pembelajaran
Metode bukan merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya. Untuk itu tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Jadi berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat. Hal tersebut mengingatkan kita bahwa sebenarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik atau buruk. Yang ada adalah guru yang cakap dengan tidak cakap dalam memilih dan mempergunakan metode dalam pembelajaran.
Klasifikasi metode pembelajaran, hanya untuk memudahkan guru dalam memilih metode sesuai dengan strategi yang akan dipilih. Untuk itu klasifikasi disini didasarkan pada strategi pembelajaran.
Klasifikasi metode pembelajaran diantaranya :
1.      Startegi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung sangat diarahkan oleh guru. Metode yang cocok antara lain: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan latihan.
2.      Strategi pembelajaran tidak langsung
Sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Strategi ini berpusat pada peserta didik. Metode yang cocok digunakan antara lain: inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
3.      Strategi pembelajaran interaktif
Menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik, maka metode yang cocok antara lain: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
4.      Strategi pembelajaran mandiri
Merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam merencanakan dan memacu belajarnya sendiri. Dapat dilaksanakan sebagai rangkaian dari metode lain atau sebagai strategi pembelajaran tunggal untuk keseluruhan unit. Metode yang cocok antara lain: pekerjaan rumah, karya tulis, projek penelitian, belajar berbasisi komputer, E-learning.
5.      Belajar melalui pengalaman
Berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif. Metode yang cocok antara lain: bermain peran, observasi/survey, simulasi.
C.     Faktor-faktor Dalam Menentukan Metode Pembelajaran
Faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam menentukan metode pembelajaran, antara lain:
1.      Tujuan pembelajaran
2.      Kemampuan guru
3.      Kemampuan peserta didik
4.      Jumlah peserta didik
5.      Jenis materi
6.      Waktu
7.      Fasilitas yang ada.
Dalam memilih metode juga seorang guru harus memegang prinsip-prinsip antara lain:
1.      Efektif dan efisien
2.      Digunakan secara bervariasi.
3.      Digunakan dengan memadukan beberapa metode.
Efektif dan efisien harus selalu dipikirkan dalam penggunaan metode karena untuk supaya tidak terjadi pemborosan waktu maupun biaya dalam pembelajaran. Sedangkan variasi dan pemaduan penggunaan sangat menguntungkan karena untuk megurangi kebosanan, dan memudahkan peserta didik dalam mencapai dalam tujuan pembelajaran. Karena masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Perlu diketahui juga bahwa di dalam memandang keunggulan dan kelemahan metode perlu juga dipikirkan tentang prinsip-prinsip belajar, antara lain:
1.      Prinsip motivasi.
2.      Prinsip-prinsip keaktifan.
3.      Prinsip umpan balik dan penguatan.
4.      Prinsip kecepatan belajar.
Motivasi adalah pendorong tingkah laku peserta didik ke arah tujuan tertentu. Kaitannya dengan metode, maka guru diharapkan menggunakan metode yang dapat menarik peserta didik, sehingga peserta didk berminat untuk belajar, ingin kerja keras, dan berusaha menyelesaikan tugas hingga selesai. Hal ini juga dapat dilakukan guru dengan menggunakan variasi metode untuk mengurangi kebosanan peserta didik. Karena kebosanan akan mengurangi minat peserta didik untuk belajar.
Keaktifan dapat didorong dengan dengan mengaitkan pengalaman peserta didik dengan pengetahuan yang baru. Untuk itu seorang guru harus dapat memilih metode yang dapat mangaktifkan proses berpikir peserta didik dengan menghubungkan pengalaman lama mereka dengan pengetahuan yang baru diajarkan. Keaktifan peserta didik akan menurun bila tidak mendapatkan umpan balik, sehingga memberikan penguatan atas upaya yang dilakukan peserta didik.
Dipandang dari kecepatan belajar, peserta didik dapat dibedakan menjadi peserta didik yang cepat belajar, dan peserta didik lambat belajar. Dengan adanya perbedaan peserta didik ini guru harus pandai-pandai memilih metode supaya tidak menimbulkan frustasi bagi peserta didik.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metode adalah alat atau cara untuk mencapai tujuan yang bersifat prosedural (fase pendahuluan, fase pembahasan, fase menghasilkan dan fase penurunan ).
Teknik pembelajaran merupakan pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan yang bersifat implementatif.
Istilah lain dari teknik pembelajaran adalah keterampilan pembelajaran Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik. Keterampilan meliputi keterampilan/teknik menjelaskan, demonstrasi, bertanya, dan masih banyak lagi.
Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Klasifikasi metode pembelajaran
·         Startegi pembelajaran langsung: ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan latihan.
·         Strategi pembelajaran tidak langsung: inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
·         Pembelajaran interaktif: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
·         Pembelajaran mandiri: pekerjaan rumah, karya tulis, projek penelitian, belajar berbasisi komputer, E-learning.
·         Belajar melalui pengalaman: bermain peran, observasi/survey, simulasi.
Faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam menentukan metode pembelajaran, antara lain:
·         tujuan pembelajaran
·         kemampuan guru
·         kemampuan peserta didik
·         jumlah peserta didik
·         jenis materi
·         waktu
·         fasilitas yang ada
Prinsip-prinsip penggunaan metode antara lain: efektif dan efisien, digunakan secara bervariasi, digunakan dengan memadukan beberapa metode.


DAFTAR PUSTAKA

Syarief, Ahmad, 2002. Ilmu Mendidik dan Metode Pengajaran, Bandung . PT. Grapindo.